Museum Batak TB Silalahi Center, melihat suku batak di masa lampau

/
0 Comments
Wah, udah tahun 2014 aja nih.. sebelum ngelanjutin cerita di Danau Toba, saya mau ngucapin “Happy New Year 2014” walaupun telat, nggk apalah dari pada nggk ngucapin sama sekali, iya kan.. semoga di tahun ini kita semua dapat mengenal lebih jauh tentang Indonesia kita, oke.. oke bro ! Nah sekarang saatnya melanjutkan cerita perjalanan yang sempat tertunda karena saya harus traveling bersama keluarga, hohoho.. :D Kali ini kembali lagi ke tahun 2013 tepatnya di bulan Desember, setelah saya menikmati indahnya Danau Toba dari Bukit Pahoda pagi itu, langsung kami menuju ke “Museum Batak T.B Silalhi” yang lokasinya juga berdekatan dengan hotel tempat saya bermalam. Sebenarnya selain wisata alam, saya paling suka menikmati wisata budaya suatu tempat yang saya kunjungi, apalagi museum-museumnya yang membuat saya dapat mengenal lebih jauh keadaan dan sejarah dimasa lalu tanpa membaca buku, hahaha..
Museum Batak TB Silalahi Center
Begitu sampai, kami disambut dengan pakai khas batak, dan mereka siap menunjukkan tari tor-tor
Museum Batak T.B Silalahi ini ternyata dibangun sebagai wadah untuk memotivasi generasi muda untuk terus meraih cita-cita dengan melihat pengalaman T.B Silalahi mulai dari kecil sebagai anak pengembala kerbau sampai menjadi seorang Jendral. Gedung tersebut diresmikan pada tanggal 18 Januari 2011 oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono sebagai museum Batak. Museum Batak T.B Silalahi Center dibangun dengan tujuan menyatukan 6 puak Batak di Sumatera Utara yaitu puak Batak Toba, Puak Simalungun, Puak Pakpak, Puak Mandailing, puak Angkola dan puak Karo.

Hooooooraaaas
Ritual wajib sebelum saya menunjukkan kehebatan ketika tari tor-tor, haha
Dari pintu gerbang kami sudah dipandu untuk menceritakan tentang museum ini dan isi-isinya. Beberapa menit berjalan, saya dikejutkan oleh rumah adat suku batak.. dan juga kami di ajak untuk bergabung melakukan tari tor-tor. Awalnya saya merasa bingung untuk mengikuti gerakannya, tetapi sedikit demi sedikit jadi hafal dan musik pun selesai, yaaahhh.. baru aja pemanasan, hahaha.. dilokasi ini terdapat beberapa rumah khas suku batak, dan juga rumah atau gudang tempat penyimpanan hasil pertanian, ada juga kuburannya lho..
Patung sigale-gale, patung yang konon bisa melakukan tarian tor-tor sendiri *hiiii..
Makam suku batak pada jaman dahulu
Dari lokasi rumah adat itu kami kemudian menuju suatu gedung yang didalamnya terdapat alat pusaka, tokoh” dari suku batak, mata uang yang berlaku waktu lampau, baju adat, wah banyak banget deh sampe sampe kaki nggk kerasa kalu pegel-pegel jalan trus berdiri dengerin penjelasan trus jalan lagi trus foto”, ahahaha.. dari atas gedung pemandanganya pun nggk kalah seru sama di Bukit Pahoda, Danau Toba dan pemukiman penduduk terlihat jelas dari sini, angina sepoi-sepoi yang melewati jendela bikin suasana jadi ngantuk.. 
Arsitektur bagian dalam gedung museum, keren deh pokonya
kalo ini tengkorak apa saya lupa, motretnya aja udah serem jadi nggk sempet baca, haha
Patung raja batak pada jaman dahulu


You may also like

No comments:

Mulailah menulis satu kata, lalu satu kalimat, kemudian satu paragraf, selanjutnya satu halaman, sampai akhirnya menjadi satu buku…

Powered by Blogger.