Lombok memang destinasi yang lengkap dari bawah laut, pantai, bukit sampai pegunungannya. Hari pertama saya tiba di lombok saya langsung menuju bukit malimbu. Bukit Malimbu merupakan salah satu spot terfavorit di Pulau Lombok untuk menyaksikan sunset. Bukit Malimbu sendiri ada dua, yaitu bukit malimbu 1 dan bukit malimbu 2. Jarak dari kota mataram sekitar kurang lebih 45 menit, diperjalanan kalian akan merasakan sensasi yang berbeda, keluar dari hiruk piruk keramaian kota mataram kalian akan menjalani jalan yang berliku-liku dengan pemandangan pantai di sebelah kanan, sepanjang perjalanan itu pula terdapat penginapan atau hotel dengan ciri khas pulau lombok.
Gili trawangan, gili meno dan gili air sudah kelihatan dari Bukit Malimbu II
Jika kalian mau menuju ke gili trawangan dari mataram, ada dua alternatif yaitu melewati pusuk dengan view hutan dan jalanan yang berliku, atau melewati bukit malimbu dengan suasana pantai di sepanjang jalan dengan nyiur melambainya. Menikmati pemandangan dibukit malimbu sangatlah sempurna jika langit dalam keadaan cerah. Jika cuaca sangat cerah kalian juga tak hanya melihat gili trawangan, gili air dan gili meno yang terkenal itu tetapi kalian juga akan disuguhi pemandangan Gunung Agung di Bali dari kejauhan.
Jalanan berliku di Bukit Malimbu II
Manikmati Gili Trawangan dari Bukit Malimbu II
Saya sampai dibukit Malimbu II sekitar jam 16.00 WITA, cuaca yang lumayan panas, tetapi untung saja cerah. Belum setengah jam sampai dibukit malimbu II, seorang kawan si bayu yang menyusul dari Malang sudah tiba di terminal Mataram, akhirnya dua orang terpaksa menjemput dan dua orang lagi termasuk saya bertahan untuk memotret sunset, hahahaha.. ya ginilah, klo sudah pengen motret pokoknya ngotot harus dapet fotonya. Dua jam menunggu sunset nggk asik tanpa makanan dan minuman, mulailah lirik kanan dan lirik kiri untungnya ada juga penjual kopi dan jagung bakar "oke bi, kopi 4 ya bi" hahaha..!! Tapi kalau kalian berjalan ke bagian bawah, berhati hatilah kawan.. banyak ranjau di perjalanan (t*i sapi) yang sudah kering atau basah anget anget masih ada, untung saja ranjaunya tidak satupun saya injak, kalaupun iya tamat sudah harus cuci di air laut yang kalau turun jauh banget, hahaha..
Menanti sunset berdua di Bukit Malimbu II 
Sunset di Bukit Malimbu II, sayang sekali mendung andai saja cerah beda lagi ceritanya, haha

Tahun 2014 merupakan tahun yang istimewa bagi saya, banyak pengalaman yang saya dapat di tahun 2014 lalu. Dari menjadi seorang pejalan sampai memenangi beberapa lomba fotografi, saya selalu bersyukur atas semua pencapaian yang telah terwujud di tahun 2014 dan itu akan menjadi motivasi bagi saya di masa yang akan datang. Tahun baru telah tiba, tentunya harus di awali juga dengan semangat baru, salah satunya yaitu semangat menjelajahi nusantara.
Akhir tahun 2014 saya sempat berfikir, nanti awal tahun mau saya awali kemana ya travelingnya.. hmmm.. entah mengapa saya selalu bimbang, seperti kata orang januari itu hujan sehari - hari. Kedua orang tua saya tak hanya sekali mengingatkan "Yakin mau traveling di musim hujan, nanti kamu nggk bisa kemana - mana dan nggk dapet foto yang bagus". Bukan anak laki-laki namanya kalo musim hujan takut traveling, hahaha.. 
Setelah dipikir ngalor-ngidul, pulau Lombok menjadi destinasi awal pilihan saya di tahun 2015 ini. Kenapa saya memilih lombok, saya pernah mengunjungi pulau ini 3 tahun yang lalu, memory yang ada di otak saya masih kuat melekat akan keindahan yang diberikan oleh pulau lombok, memang waktu itu di pertengahan tahun 2012 saya lebih cenderung mendaki gunung rinjani dari pada explore pantai pantai yang masih tersembunyi dan alami di lombok. Jadi jika saya ke lombok saya ingin menjelajahi pantai pantai yang berpasir putih dengan suasana yang alami.
Tugu masjid di Lombok, simbol pulau ini sebagai pulau seribu masjid
Sesampainya di Pulau Lombok saya sedikit kaget melihat beberapa perubahan, banyak sekali hal yang berubah dari 3 tahun yang lalu. Mataram semakin ramai, jalanan semakin macet dan banyak bangunan baru seperti mesjid di Kota Mataram yang katanya mesjid terbesar di Pulau Lombok, wow.. betapa besarnya masjid itu. Di Pulau Lombok saya bertemu dengan seorang teman lama sekaligus teman perjalanan di Gunung Rinjani, klik Pendakian Gunung Rinjani kalau kalian ingin tau betapa hebatnya badai dan betapa indahnya Gunung Rinjani ini. 
Sore hari di hari pertama, saya langsung menuju bukit malimbu.. bukit malimbu merupakan salah satu tempat untuk menyaksikan sunset di pulau lombok, nanti setiap tempat yang saya kunjungi akan saya ulas lebih dalam lagi satu persatu, jadi bagi kalian yang berencana menikmati indahnya Lombok, jangan malas membaca yak, hahaha :p
Bukit Malimbu II, tempat yang asik menikmati sunset dan secangkir kopi
Batu Payung, Batunya lebih mirip sama ikan louhan tapi yak :)
Surfing asik di pantai selong belanak
Lombok itu indah kata orang, jangan percaya.. buktikan sendiri coy..!! 10 hari saya berada di Pulau Lombok, bersama seorang kawan lama yang berdarah lombok (Rian), dan seorang kawan fotografer dari jogja (Ipanovic), serta dua traveler dari malang yang gokil abis sekalian paling lama bangun tidur, hahhaa.. (Riris+Bayu). Kami berlima sudah seperti power rangers dan bahkan ada yang bilang mirip boy band kalau di foto, ahahah bodoamat sudah..!!
Ada yang bilang "Jangan Ke Lombok, Nanti Gak Mau Pulang !" ternyata itu benar kawan, keindahan dan budaya pulau ini tak ada habisnya di explore, saya selalu sempatkan mengunjungi beberapa tempat walaupun hanya sekedar memotret terus pulang ke mataram, hehehe.. 
Bukit Merese, merupakan bukit untuk melihat pantai keseluruhan dengan pasir yang putih
Cara kami menikmati pagi, bagaimana denganmu kawan..? :D
Destinasi di Lombok yang harus kalian kunjungi :
1. Bukit Malimbu
Indonesia merupakan Negara yang memiliki sejuta pesona wisata alam dan budayanya, bahkan hal yang sangat mustahil dilakukan dapat menjadi kenyataan seperti olahraga alam yang bernama Sandboarding. Di Indonesia baru di gumuk pasir Parangkusumo Yogyakarta yang dapat digunakan untuk melakukan aktivitas ini, lokasinya pun sangat mudah di jangkau dari pusat kota Jogja. Bersebelahan dengan pantai Parang Tritis yang sudah menjadi icon kota Jogja, maka jika kalian berkunjung ke Parang Tritis akan terlihat gumuk pasir yang luas dan disanalah biasanya aktivitas ini dilakukan.
Sandboarding sama halnya seperti snowboarding, menggunakan papan seluncur yang memiliki dudukan untuk kaki-kaki agar tidak mudah lepas tetapi yang membedakannya adalah sandboard memiliki olesan wax/lilin pada bagian dasarnya agar lebih licin saat meluncur. Dan jangan lupa juga menggunakan alat pengaman berupa helm kemudian bersiap-siaplah kalian menguji adrenalin di atas pasir dengan ketinggian yang berkisar antara 5-7 meter. Indonesia memang sudah jelas tidak memiliki salju, tetapi Indonesia memiliki pasir yang melimpah, meskipun berbeda antara salju dan pasir tetapi sensasi meluncur dari ketinggian merupakan hal yang luar biasa dan menantang. Saat ini gumuk pasir Parangkusumo menjadi tempat favorit ketika sore hari, para penggemar sandboarding tak hanya meluncur saja di atas pasir tetapi menikmati indahnya sunset di atas papan seluncur.
Awal mula mencoba olahraga ini saya melihat papan seluncur yang ada di sekretariat Mapagama (Mahasiswa Pencinta Alam Universitas Gadjah Mada) yang kemudian saya bertanya untuk apa alat itu dan mulailah satu persatu mereka yang pernah berseluncur bercerita tentang asiknya bermain sandboaring. Tertarik mendengar cerita mereka saya dan teman teman Mapagama kemudian mencari waktu yang tepat untuk mencobanya, sesampai di gumuk pasir cukup kaget juga melihat medannya yang lumayan tinggi. Wah, kalau seperti ini sih cepat turunnya, tetapi capek untuk naiknya, hahaha.. beberapa teman-teman mulai mempersiapkan alat dan satu persatu meluncur dari atas pasir, teriakan demi teriakan dalam menyeimbangkan tubuh pun terdengar seru, melihat mereka bermain sandboarding saya pun ikut ingin merasakan bagaimana rasanya meluncur di atas pasir, jujur saya belum pernah mencoba permainan semacam ini seperti skateboard dan lainnya.
Setelah semua peralatan sudah saya persiapkan sekarang tinggal mengumpulkan nyali untuk meluncur dari atas pasir, dan belum juga siap untuk meluncur papan itu sudah meluncur dengan sendirinya, whoaaaaa… Cuma satu yang ada di pikiran saya saat itu, jika saya terjatuh maka akan banyak teman-teman yang tertawa karena berlumuran pasir, hahaha.. tetapi itulah serunya bermain sandboarding, jatuh bangun sudah biasa..

Mulailah menulis satu kata, lalu satu kalimat, kemudian satu paragraf, selanjutnya satu halaman, sampai akhirnya menjadi satu buku…

Powered by Blogger.