Setelah pantai wediombo, pantai siung, pantai kukup, dan pantai indrayanti yang akhir-akhir ini begitu ramainya di kunjungi oleh wisatawan, muncul lagi satu primadona pantai di Gunung Kidul, Pantai Pok Tunggal namanya. Pantai ini sudah tak lagi bersembunyi, lokasinya tak jauh dari pantai siung penduduk lokal pun mengerti jika kalian bertanya dimana pantai pok tunggal berada.
Sunset di Pantai Pok Tunggal
Akses menuju pantai ini boleh saya bilang cukup jelek, jalanan buatan dari semen di kedua sisinya dan sesekali terdapat bebatuan merupakan akses yang kurang baik, mengingat jalannya yang cukup sempit. Jika menggunakan motor mungkin saya rasa tidak masalah, tetapi jika menggunakan mobil pribadi atau bus mini saya rasa sudah cukup sulit untuk berpapasan.
View pantai pok tunggal

Dari sudut pandang keindahannya, saya rasa cukup terbayar dengan jalanan yang kurang baik tadi dengan pesona yang dimiliki pantai pok tunggal. Setahun yang lalu saya mengunjungi pantai ini masih sedikit fasilitas yang disediakan, sangat jarang juga penjual yang berada di pantai ini. Tetapi, tidak untuk beberapa minggu yang lalu, ketika saya mengunjungi untuk kedua kalinya, fasilitas yang disediakan sudah mulai lengkap, dari payung pantai lengkap dengan tikarnya, tempat parkir yang banyak dan warung makan yang berbaris disepanjang pantai.
Bukit sebelah timur pok tunggal
Tak hanya fasilitas di pesisir pantai, anda juga dapat menikmati indahnya pantai pok tunggal dari kedua bukit yang mengapit pantai ini. Di bukit sisi barat, terdapat pondok untuk berteduh, hanya dengan mengeluarkan uang secara suka rela anda bisa menikmati indahnya pantai selatan dan matahari terbenam tentunya.
Suasana pagi hari dari bukit sebelah barat

Di sisi timur berbeda lagi kondisinya memasuki bukit panjang, jalan atau tangga buatan dari tanah ini cukup licin jika musim hujan, belum lagi anda akan melewati jembatan buatan penduduk lokal di sisi tebing yang saya rasa cukup extreme. Jembatan yang terbuat dari bambu dan di ikat dengan tali ini saya rasa harus mendapatkan perhatian khusus kedepannya, mengingat bambu yang kondisinya mudah rapuh.
Jalan setapak menuju bukit sisi timur
Jembatan sepanjang
Di bukit sisi timur, sudah terdapat penjual makanan dan minuman, jadi anda tidak usah takut jika kelelahan menaiki bukit ini. Cukup memesan minuman dan menikmati sisi lain pantai pok tunggal dengan sunsetnya yang indah. 
Sunset pantai pok tunggal

"Senja kadang kuanggap sebagai setampil layar bioskop, dimana aku duduk di beranda, menatapi matahari bundar hilang diantara sayatan merah jingga".
Sebuah senja sebuah cerita, mungkin itulah yang saya artikan dari senja. Ketika sore hari saya tidak pernah bosan menikmati indahnya senja dimanapun berada, ada warna alami yang terlihat ketika senja, saya menyebutnya seribu warna karena tiap detik demi detik tenggelamnya mentari warna itu akan berubah menunjukkan keindahannya.
Senja di Embung Ngelanggeran

Saya selalu ingin menikmati senja dengan suasana yang berbeda, sebagai seorang traveler seharusnya dapat menikmati keindahan dari berbagai sisi, dan kali ini saya akan berbagi keindahan senja di embung gunung api purba, ngelanggeran.
Senja Seribu Warna

Embung ini letaknya tak jauh dari Gunung Api Purba Ngelanggeran, jika dari Kota Yogyakarta hanya membutuhkan waktu sekitar satu jam. Datanglah lebih awal sebelum matahari terbenam, lokasi ini bagi saya seperti tempat menonton di bioskop, terbuka luas dengan waduk untuk menyaksikan matahari tenggelam.

Kondisi jalan menuju lokasi ini masih terbilang kurang baik, jalanan yang berbatu dan sempit lagi-lagi menyulitkan pengendara mobil, tak jarang motor pun ikutan mengantri seperti di lampu merah. Fasilitas yang disediakan masih minim, dengan tiga tempat parkir dan dua warung saya rasa masih kurang, saya juga tidak melihat adanya toilet umum yang terlihat jelas di sepanjang lokasi ini. Mungkin beberapa waktu kedepan seiring memikatnya pesona embung dimata masyarakat akan lebih meningkat juga fasilitas dan sarana yang ada. 


"Liburan adalah waktu yang paling banyak ditunggu setiap orang. Walaupun untuk liburan, banyak hal yang bisa dilakukan dari mulai yang sederhana sampai liburan yang memakan biaya tinggi".
Jernihnya air di Pantai Sadeng
Perjalanan menjelajahi daerah pesisir Gunung Kidul kali ini sampai juga ke Pantai Sadeng, yang terletak di Kecamatan Girisubo. Pantai Sadeng adalah pantai pelabuhan penangkapan ikan terbesar di wilayah Jogjakarta yang terletak di ujung timur Kabupaten Gunung Kidul, berbatasan dengan wilayah Kabupaten Wonogiri di Jawa Tengah. 
Dermaga dan mercusuar Pantai Sadeng
Penahan Ombak buatan
Pantai ini lebih dikenal dengan pantai nelayan, karena terdapat semacam teluk dengan penahan ombak buatan. Dengan adanya penahan ombak ini, ganasnya laut selatan bisa diredam dan ombak kencang tidak akan mencapai daratan langsung sehingga kapal-kapal nelayan bisa diparkir dengan tenang.
Teluk di Pantai Sadeng, tempat nelayan memarkirkan kapalnya
Kapal yang digunakan untuk menangkap ikan
Yang menarik dari pantai sadeng ini yaitu pantainya yang hanya sesudut, meskipun sesudut tetapi anda dapat menikmati beningnya air laut, tenangnya ombak, dan putihnya pasir pantai. Tak hanya itu, jika ingin menikmati desiran angin dan suara ombak anda dapat beristirahat di bawah karang pinggir pantai.
View Pantai sadeng dari dalam karang
 Mengunjungi pantai sadeng belum lengkap rasanya jika kalian belum menikmati hidangan lautnya. Ikan, Kepiting, Lobster, Udang, hingga cumi akan kalian temukan di pantai ini dengan harga yang sesuai. Hawanya pun akan menjadi jauh lebih sejuk jika waktu sudah menjelang sore hari. Angin segar pun akan menemani kalian yang menikmati kuliner tersebut.

Siapa sangka di balik bebatuan dan alam Gunung Kidul yang gersang, terdapat pantai-pantai yang indah dan eksotis, seperti Pantai Ngobaran. Ada yang unik dari pantai ini, bangunan yang paling jelas terlihat adalah tempat ibadah semacam pura dengan patung-patung dewa berwarna putih yang berada di ujung karang mirip seperti yang ada di Bali.

View Pantai Ngobaran dari bukit

Belum banyak yang tahu tentang pantai ini dibandingkan dengan Pantai Baron atau Parang Tritis. Padahal keindahan pantai dan wilayah sekitarnya cukup memukau. Pertama kali mengunjungi Pantai Ngobaran. Seperti kebanyakan pantai yang ada di wilayah Gunungkidul, di pantai ini banyak terlihat tebing atau bukit-bukit batu yang menemani pemandangan pantai. Sungguh indah melihat hamparan laut dari atas bukit. Dari sisi lain akan terlihat pantai dengan tebing-tebing menawan dipadu pohon pandan besar dan flora khas lainnya.
Tebing yang menjadi ciri khas pantai Gunung Kidul
Patung dewa di Pantai Ngobaran

Dari lokasi patung tersebut anda dapat juga menuruni tebing menggunakan tangga buatan menuju pantai yang terbilang cukup sempit, bebatuan yang berada di pinggir pantai membuat arus laut menjadi tenang, sesekali terlihat seseorang sedang asyik bermain pasir dan berenang di lokasi ini. Namun anda harus berhati-hati karena tangganya lumayan curam, tapi bagi saya sungguh asyik dan menantang.
Patung dewa ketika memasuki area pure
Tangga buatan untuk turun menuju pantai




















Menuju ke arah barat kalian dapat menikmati indahnya pantai Ngobaran, hamparan pasir dan desiran ombak yang terbilang cukup ramah kalian dapat juga menikmati dinginnya air laut. Ngobaran merupakan pantai yang cukup eksotik. Kalau air surut, anda bisa melihat hamparan alga (rumput laut) baik yang berwarna hijau maupun coklat. Jika dilihat dari atas, hamparan alga yang tumbuh di sela-sela karang tampak seperti sawah di wilayah padat penduduk. Puluhan jenis binatang laut juga terdapat di sela-sela karang, mulai dari landak laut, bintang laut, hingga golongan kerang-kerangan.
View Pantai Ngobaran dengan Pasir Putihnya
Pantai Ngobaran terletak di Desa Kanigoro, Kecamatan Saptosari, Kabupaten Gunung Kidul. Berjarak 65 KM dari Kota Yogyakarta. Jarak tempuh bisa dari Wonosari dan juga bisa dari Pantai Parang tritis, tetapi untuk saat ini jalan dari pantai Parang Tritis sedang dalam perbaikan. Membutuhkan waktu sekitar 2 jam untuk mencapai lokasi ini bila dari kota Yogyakarta.

Mulailah menulis satu kata, lalu satu kalimat, kemudian satu paragraf, selanjutnya satu halaman, sampai akhirnya menjadi satu buku…

Powered by Blogger.